SELAMAT DATANG DI PELAJARAN STAIN PURWOKERTO

S E M E S T E R I

Rabu, 02 Desember 2009

AKHLAQ DAN TASAWUF


AKHLAK DAN TASAWUF
Kata Benda
J Perangai/tingkah laku/Sopan santun hubungan dengan Ciptaan Kholiq.
Ø Perangai itu bisa dibuat-buat/diciptakan.
NO
PERBEDAAN
ETIKA / MORAL
AKHLAK
1
Sumber
Kebiasaan
AlQuran & Hadist
2
Objek Pembahasan
Baik/Buruk
Benar/Salah + Baik/Buruk
3
Tempat&Waktu
Dibatasi
Tidak dibatasi
4
Hubungan
v Hablumminallah
v Hablumminannas
Hablumminannas

Teori Kebenaran menurut H. Mumuh M. Zakaria
1)        The Correspondence / Accordance
Ø  Kesesuaian antara suatu pernyataan mengenai hal tertentu dengan hal yang termaktub.
2)        The Coherance
Ø   Pernyataan yang konsisten dengan pernyataan lain yang telah diketahui dan diterima sebagai Kebenaran.
3)        The Pragmatic Theory of Truth
Ø  Suatu proposisi itu benar sepanjang proposisi tersebut berlaku, berguana dan memuaskan.
Kholifah :   Abu Bakar  : 2
                      Umar          : 10
                      Utsman       : 16
                     Ali               : 6       ~ Perang : Jamal dan Shiffin

Hubungan Primordial
1)        Agama
2)        Bahasa Daerah
3)        Asala daerah
4)        Suku Bangsa
5)        Ras’
6)        Sosial Budaya
Baik
Ø  Sesuatu yang menimbulkan rasa haru dalam kepuasan, kesenangan persesuaian dst.
Ø  Sesuatu yang mempunyai nilai kebenaran/yang diharapkan yang memberikan kepuasan.
Baik
Ø  Sesuatu yang mendatangkan rohmah / asih yang memberikan rasa senang.
Ø  Sesuatu yang diinginkan dan diusahakan  serta menjadi tujuan manusia.

1)        KEMAUAN / NIAT
Hitungan manuasia dengan hitungan Islam berbeda, contoh :
PEMBEDA
NIAT BAIK
NIAT BURUK
AGAMA
MANUSIA
AGAMA
MANUSIA
Transfer uang
+1
+1
-
-
Membunuh
-
-
O
+1

2)        PRAKTEK / AMALAN
3)        KESINAMBUNGAN
4)        ATTAWASUD

PERBEDAAN AKHLAK DAN KEBIASAAN
NO
KEBIASAAN
AKHLAK
1
Pranata nilai batiniah
Pranata nilai Tingkah laku
2
Tercermin dalam perbuatan karimah
Wujudnya bisa baik, bisa buruk
3
Labih menekankan niat/motivasi
Menekankan penampilan (terkecoh)
4
DasarnyaIkhlas Lillahita’ala
Bisa untuk Riya / Sum’ah
5
Universal/tidak dibatasi ruang&waktu
Dibatasi ruang & waktu

OBJEK F Larangan akhlak dan Kebiasaan

Tingkah Laku (Lahiriah) :
v  Disengaja : Irodah / Niat
v  Tidak disengaja (automatic action) = Detak Jantung
v  Samar (Tsabhatun) = Lupa dan Terpaksa

Penyebab Kebiasaan :
1)        Hal itu sudah ada sejak lama ;
2)        Lingkungan tempat tinggal ;
3)        Kecenderungan ; dan
4)        Kecenderungan yang dituruti.

Gerak jiwa yang mendorong ke Arah melakukan perbuatan dengan tidak menimbulakan pikiran (ABU MASKAWIYAH)


CARA MERUBAH KEBIASAAN :
1)      Niat Yg Baik ;
2)      Ada keyakinana tentang manfaat Kebiasaan baru ;
3)      Selalu menyempatkan melakukan kebiasaan baikk yg baru ; dan
4)      Tidak sampai menyalahkan orang lain.

KEMAUAN
Adalah Kemauan dalam mengungkapkan gagasan
Ø  Ada rangsangan terhadap indra
Ø  Ada Keraguan / Proses Berpikir

Penyakit Kemauan
Ø  Lemahnya Kemauan
Ø  Kemauan yang kuat untuk sesuatu yang menyimpang

Upaya Mengatasi Penyakit Kemauan :
Ø  Pendidikan formal dan informal

Hiadayah :Naluri, Indra, Akal dan Agama

وَأَن لَّيۡسَ لِلۡإِنسَـٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ (٣٩)
An Najm 39.  Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang Telah diusahakannya,

يَوۡمَ يَتَذَكَّرُ ٱلۡإِنسَـٰنُ مَا سَعَىٰ (٣٥)
An Naziat 35.  Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang Telah dikerjakannya,

وَٱلَّذِينَ سَعَوۡاْ فِىٓ ءَايَـٰتِنَا مُعَـٰجِزِينَ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ أَصۡحَـٰبُ ٱلۡجَحِيمِ (٥١)
Al Hajj 51.  Dan orang-orang yang berusaha dengan maksud menentang ayat- ayat kami dengan melemahkan (kemauan untuk beriman); mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka.


Saayas artinya Usaha

۞ وَٱڪۡتُبۡ لَنَا فِى هَـٰذِهِ ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةً۬ وَفِى ٱلۡأَخِرَةِ إِنَّا هُدۡنَآ إِلَيۡكَ‌ۚ قَالَ 

عَذَابِىٓ أُصِيبُ بِهِۦ مَنۡ أَشَآءُ‌ۖ وَرَحۡمَتِى وَسِعَتۡ كُلَّ شَىۡءٍ۬‌ۚ فَسَأَكۡتُبُہَا لِلَّذِينَ 

يَتَّقُونَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّڪَوٰةَ وَٱلَّذِينَ هُم بِـَٔايَـٰتِنَا يُؤۡمِنُونَ (١٥٦)

Al - ARaf 156.  Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia Ini dan di akhirat; Sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami".

وَأَنَا ٱخۡتَرۡتُكَ فَٱسۡتَمِعۡ لِمَا يُوحَىٰٓ (١٣)
Thaha 13.  Dan Aku Telah memilih kamu, Maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu).

وَلَقَدِ ٱخۡتَرۡنَـٰهُمۡ عَلَىٰ عِلۡمٍ عَلَى ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٣٢)
Ad Dukhan 32.  Dan Sesungguhnya Telah kami pilih mereka dengan pengetahuan (kami) atas bangsa-bangsa[1374].

[1374]  Maksudnya: bangsa-bangsa yang ada pada masa mereka itu.

وَرَبُّكَ يَعۡلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمۡ وَمَا يُعۡلِنُونَ (٦٩)
Al Qashas 69.  Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan.


Moral Sense
1.     Intuisionisme
Perassan terhadap sesuatu prbuatan apakah Perbuatan itu bisa dinilai baik atau tudak, benar atau salah

2.     Evolusionisme
Kemampuan seorang dalam menilai seseoran itu baik/salah berdasarkan pengetahuan/Pengalaman.

Tujuan Akhir
Hati, Ilmu, Pengamalan agama

Sumber Akhlak
1.     Interen :
a)    Insting dan akalnya,
b)    Adat dan Kepercayaan, dan
c)     Keinginan dan Nurani/Hati.

2.     Eksteren :
a)    Keturunan,
b)    Keinginan,
c)     Rumah tangga,
d)    Pergaulan, dan
e)     Penguasa.

Sosialisme
Ø Baik dan buruk itu sangat ditentukan oleh adat dan tradisi yang berlaku dimasyarakat tersebut.
Hedonisme
Ø Baik buruk ditentukan oleh sesuatu yang mendatangkan kelezatan, Kenikmatan dan Kepuasan nafsu
Intuisionisme
Ø Baik buruk menurut intuisi atau insting atau batin
Utilitasionisme
Ø Sejauh mana manfaat negatif / positif, berguna
Evolutionisme
Ø Berangsur sedikit demi sedikit
Religionisme
Ø Baik b uruk ditentukan oleh agama yang ada dimasyarakt

وَمِنَ ٱلنَّاسِ وَٱلدَّوَآبِّ وَٱلۡأَنۡعَـٰمِ مُخۡتَلِفٌ أَلۡوَٲنُهُ ۥ كَذَٲلِكَۗ إِنَّمَا يَخۡشَى ٱللَّهَ 

مِنۡ عِبَادِهِ ٱلۡعُلَمَـٰٓؤُاْۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ (٢٨

Fathir 28.  Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama[1258]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

[1258]  yang dimaksud dengan ulama dalam ayat Ini ialah orang-orang yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah.



Referensi :
Rahmat Djatmika, Sistem Etika Islam Akhlak Mulia, Pustaka Islam, Surabaya, 1907
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006
Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, Raja Grafindo Persada, Jakarta, cetakan III, 2002

Buku rahmat jatmika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar