SELAMAT DATANG DI PELAJARAN STAIN PURWOKERTO

S E M E S T E R I

Rabu, 02 Desember 2009

FILASAFAT PANCASILA


FILSAFAT PANCASILA
Referensi :

1.    A Kosasi Djohari, Tentang dan Masalah Pancasial, UUD ’45 dan HAM, Japemi, 1968
2.    Darji Darmo Diharjo, Pancasila Suatu Orientasi Singkat, Jakarta, Aries Lama, 1984
3.    Kaelani, Pendidikan Pancasiala Yuridis Kenegaraan, Yogyakarta, Paradigma, 1999
4.    Detojo Desman & Alfian, Pancasila Sebagai Ideologi, Jakarta, BP 7 Pusat, 1987

Tujuan :
1.    Mahasiswa diharapkan dapat memahami hakikat, Kedudukan, Peran Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
2.    Memahami sejarah dan perkembangan Pancasila sebagai Filsafat negara, norma dan Ideologi terbuka.

I.          PENGERTIAN
A.        Filsafat
F Ilmu yang mempelajari segala sesuatu secara mendalam
F Ilmu yang mempelajari tentang hakikat
B.        Pancasila
F dasar Negara, Falsafah Negara
C.        Filsafat Pancasila
F Ilmu yang mempelajari secara mendalam tentang Pancasila

II.          SEJARAH
Ø  Nama Negara Indonesia ditemukan oleh James Richardson Logan
Ø  Max Well : The Island of Indonesia (1862)
Ø  Adolf Bastian (1889)
Ø  Istilah yangdipergunakan oleh Perhimpunan Indonesia (1922)
Ø  Majalah Indonesia Merdeka (1924)
Ø  Kelompok Perserikatan Nasional Indonesia (1927)
Ø  Sumpah Pemuda (1928)
Ø  Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945)
Mendirikan Negara dengan dasar Mendirikan (Penduduk dan Wilayah)
Wilayah : Jumlah Penduduk 20 % ; Pulau (Bekas Jajahan Hindia Belanda = BJHB)
Ø  Indonesia Merdeka : Perkembangan Indonesia (1924)

Sejarah Pancsila
1.         Sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia)
Ketua BPUPKI : Dr. R. Wedyodiningrat = Dasar Negara
Sidang tanggal : 29 Mei 1945
2.         Mohamad Yamin
3.         RP SUROSO : Dasar Indonesia Merdeka
4.         Ir. SOEKARNO
Agar sidang mengemukakan Dasar Indonesia merseka yaitu Philosophisce Groundslag
5.         Piagam Jakarta

Filsafat
F   Usaha manusia berpikir mendalam terhadap obyek riil dan non riil untuk menemukan sebuah hakikat.

Filsafat Ilmu
1.         Epitomologis F cara mencari Pengetahuan (- isme)
2.         Ontologis
3.         Aksiologis

Pancasila
1.    Dasar Negara F Kewajiban F Tidak dilaksanakan F Sanksi
2.    Pandangan Filsafat F Jalan Hidup

III.          PENGERTIAN, FUNGSI DAN PERAN PANCASILA

Pancasila sudah ada pada Zaman Majapahit (XIV), buku :
1.    Negarakertagama : Prapanca
2.    Sutasoma : Mpu Tnatular

Pengertian Pancasila
F Berbatu sendi yang lima
F Pelaksanaan Kesusilaan yang lima
1)   Tidak Melakukan Kekerasan
2)   Tidak Mencuri
3)   Tidak Dengki
4)   Tidak Bohong
5)   Tidak Mabuk

Tanggal 1 Juni 1945 Ir. SEKARNO mengusulkan nama Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia (Kelahiran Pancasila)

Pengertian Lain Pancasila
1.    Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
Savigni (tokoh) mengatakan Volkgeist (Jiwa Rakyat) ciri / pembeda
2.    Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
a)        Religius
b)        Adil
c)        Beradab
d)        Sosial
e)        Hukum
3.    Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia
DPR GR (Gotong Royong) : 16 Agustus 1967 (SOEHARTO : Supersemar)
4.    Tujuan dan Cita-cita Bangsa Indonesia
5.    Sumber segala Sumber Hukum dan tertib Hukum
TAP MPRS No. 20 / MPRS / 1966 jo MPR / V / 1973 jo MPR / X / 1978


Perubahan UUD
1)   Perubahan Pertama : 1999
2)   Perubahan ke-2 : 2000
3)   Perubahan ke-3 : 2001
4)   Perubahan ke-4 : 2002
Perubahan semuanya di masa M Amin Rais
Dasar Perubahan UUD 1945:
Dasar Yuridis : TAP MPR IV/MPR/1983/1983 tentang Referendum
Sesuai dengan Pasal 37 UUD 1945
Latar Belakang Reformasi:
1)   Amandemen UUD 1945 tentang pemilihan Presiden selama masa jabatan dengan sebelumnya terus menerus dipilih selama 5 tahun kemudian dirubah menjadi maksimal 2 kali masa jabatan (2x masa jabatan 5 tahun = 10 tahun)
2)   Penghapusan Dwi Fungsi ABRI (ABRI sebelumnya bisa memegang 2 jabatan sekaligus karena sebelumnya ada Fraksi ABRI di dalam pemerintahan)
3)   Penegakan Supremasi Hukum dan Hak Asasi Manusia
4)   Desentralisasi (Tidak terpusat/pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang sebelumnya dikuasai oleh pemerintah pusat dipindahkan ke daerah) dan Hubungan yang adil antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Otonomi Daerah)
Sejaran Aceh yang sebelumnya bergabung secara Sukarela dengan NKRI meminta agar pembagian secara merata tentang Pemasukan Daerah dari Pusat-Jakarta
5)   Mewujudkan kebebasan Pers (saat Pemerintahan sebelumnya Pers harus mengajukan surat ijin ke departemen Penerangan)
6)   Menjadikan kehidupan Demokrasi (Pemilu sebanyak 4 kali yang dilaksanakan secara langsung : Presiden, Legislatif, Gubernur dan Bupati)
Pasal 6a ayat (1) dan (2) Pasal 7 (tentang dipilih kembali “.” atau “,”)

I.          PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dirubah urutannya
Cara memahami Pancasila sebagai Sistem Filsafat Menggunakan 2 cara :
1)        Deduktif (Cara berpikir dari hal-hal yang umum ke hal-hal yang khusus)
Mencoba Mencari hakikat pancasila serta menganalisisnya dan menyusunnya secaara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif (secara lengkap)
Aksidental : Sesuatu yang menyertai obyek
2)        Induktif (cara berpikir dari hal yang khusus ke hal-hal yang umum)
Dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat merefleksikannya dan menarik arti serta makna yang hakiki dari gejala-gejala itu.

Ciri-ciri Filsafat Pancasila :
1)        Sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan sistem yang bulat dan utuh (tidak dapat dipisah dan dibalik)
2)        Bahwa sila-sila dalam pancasila itu berurutan dari sila Pertamam sampai sila ke5, sila pertama itu meliputi, mendasari dan menjiwai sila 2, 3, 4 dan 5

Landasan Pancasila dari Sisi /Aspek :
1)        Ontologis (Ontologi-Aristoteles) = Metafisika : Ilmu yang menyelidiki hakekat sesuatu / Ilmu yang menyelidiki sesuatu yang ada/eksistensi
Contohnya : sesuatu yang terlihat seperti Angin dan listrik (sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia)
Pembahasan Ontologis : Mempertanyakan hakikat sesuatu, realita sesuatu dan seterusnya.
Kaitannya Ontologi dengan Filsafat Pancasila : pada dasarnya kita menyelidiki pancasila sebagai upaya...........................................................................  ;
2)        Epistemologis = Teori Terjadinya Ilmu : cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas Ilmu Pengetahuan.
Contohnya : Empirisme : Ilmu yang diperoleh dari Pengalaman
                    Rasionalisme : mendapatkan ilmu pengetahuan menggunakan otak untuk berpikir.
Permasalahan / Persoalan :
a)   Sumber pengetahuan manusia Agama (Revelasi/Wahyu)
Contoh :
Ø Pengetahuan Filsafat,
Ø Pengetahuan Ilmiah (logis) dan
Ø Pengatahuan Mistik (Iblis)
b)   Teori  kebenaran pengetahuan manusia, contohnya :
Ø Benar secara Subyektif dan
Ø Benar secara Obyektif.
c)    Watak pengetahuan manusia
Kaitan Epistomologis dg Pancasila :     bahwa pancasila pada hakikatnya juga merupakan sistem pengetahuan dimana ideologi, cita2, bahkan sistem kepercayaan (Pancasila menjadi rasionalitas) sebagai Pegangan hidup dalam kehidupan Ketatanegaraan dan Kemasyarakatan.
Landasan Epistomologis :
a)   Asal (Isme – keyakinan/percaya : Rasionalisme, Empirisme)
b)   Syarat (harus ada Obyek yang jelas, metode : Quantitatif & Qualitatif , yang menuju kepada metode ilmiah)
c)    Susunan ()
d)   Metode
e)   Validitas

3)        Aksiologis
Berasal dari bahasa Yunani Axios berarti manfaat / nilai dan Logos berarti Ilmu / Teori / Pikiran.
Artinya : Ilmu tentang manfaat
Nilai berasal dari kata Latin yang artinya Kuat, berharga, baik
Menurut Filsafat Nilai :
Ø Menuju kapada sesuatu yang sifatnya abstrak yang dapat diartikan sebagai Keberhargaan dan Kebaikan (BUDAYA)

TEORI NILAI

                    I.          MAX SCHELER
Nilai terbagi menjadi 4 :
1)   Nilai Kenikmatan : Sesuatu yang membuat enak / tidak enak atau senang / tidak senang
2)   Niali kehidupan : Nilai yang penting dalam kehidupan
3)   Nilai Kejiwaan : Nilai yang tidak tergantung dari keadaan jasmani maupun Lingkungan, contoh : Keindahan dan Kebenaran, pengetahuan murni
4)   Nilai Kerohanian : Nilai suci dan tidak suci

                  II.          WALTER GEVERET
Nilai manusia dibagi menjadi 8 :
1)   Nilai Ekonomis : ditunjukkan oleh harga pasar yang meliputi semua benda yang dapat dibeli
2)   Nilai Kejasmanian :  pada bidang kesehatan
3)   Nilai Hiburan : contohnya permainan dan waktu senggang
4)   Nilai Sosial :
5)   Nilai Watak : Kepribadian dan sosial yang diinginkan
6)   Nilai Estetis : Keindahan dalam alam dan karya seni
7)   Nilai Intelektual :
8)   Nilai Keagamaan :

                III.          NOTONEGORO
Nilai Manusia dibagi menjadi 3 :
Ø Nilai Material : segala sesuatu yang berguna bagi manusia
Ø Nilai Vital : segala sesuatu yg berguna bagi manusia utk dapat melaksanakan aktivitas
Ø Nilai Kerohanian : segala sesuatu yg berguna bagi rohani yg dibedakan menjadi 4 :
v Nillai Kebenaran : akal / rasio manusia
v Nilai Keindahan : sumbernya dari unsur perasaan
v Nilai Kebaikan/Moral : sumbernya pada Kehendak manusia
v Nilai Religius : pada kepercayaan / Keyakinan manusia



 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar